TargetNasional, Makassar β UPT SPF SDN Kaccia Makassar saat ini sedang menggelar kegiatan Pengimbasan Kurikulum Pembelajaran Mendalam, Kamis (02/10/2025) pagi.
Melalui Ernayanti, S.Pd., selaku bendahara Masita, S.Pd., selaku Kepala Sekolah (Kepsek) mengatakan, kegiatan ini kami laksanakan di sekolah yang diikuti para guru serta stakeholder di salah satu ruang kelas.
βAlhamdulillah semuanya berjalan dengan baik dan lancar sesuai harapan bersama,β ucapnya.
Lanjutnya menjelaskan, kegiatan ini merupakan pengembangan kompetensi kepada guru-guru agar dalam kegiatan pembelajaran di kelas menjadi lebih baik.
Penerapan sistem deep learning dalam pendidikan sekolah merupakan suatu pendekatan yang bisa mengubah cara siswa(i) belajar dan memahami materi pelajaran.
Dalam konteks pendidikan, sistem ini tidak hanya merujuk pada metode yang digunakan dalam kecerdasan buatan, tetapi lebih pada konsep pembelajaran yang menekankan pemahaman yang mendalam dan terintegrasi dalam materi yang diajarkan.
Jadi, deep learning berbeda dengan pembelajaran yang hanya menekankan hafalan atau keterampilan permukaan.
Pembelajaran ini lebih terfokus pada pemahaman yang mendalam, analisis, penalaran logis dan solusi kreatif terhadap masalah yang ada.
Siswa(i) diajak untuk benar-benar memahami prinsip dan konsep dasar suatu materi, bukan hanya menghafalnya. Fokus pada bagaimana dan mengapa suatu hal terjadi, serta penerapan konsep dalam kehidupan nyata, jelasnya.
Ia menambahkan, untuk penerapan deep learning dalam pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih bermakna, dengan lebih fokus pada pengembangan keterampilan siswa untuk berpikir secara mendalam dan terstruktur.
Olehnya itu, melalui pembelajaran berbasis deep learning dapat lebih melibatkan diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau kerja tim yang memungkinkan siswa(i) untuk saling berbagi pengetahuan dan perspektif.
Pengimbasan Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning adalah kegiatan berbagi praktik baik, strategi, dan inovasi pembelajaran yang telah terbukti efektif kepada guru lain, guna menciptakan ekosistem pendidikan yang kolaboratif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemahaman konsep utuh, pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan penanaman karakter pada siswa(i)
Tujuannya adalah agar guru mampu mengembangkan proses belajar yang lebih bermakna, berpusat pada siswa(i) dan relevan dengan tantangan pendidikan masa kini, tutupnya.(ILHO)