TargetNasional, Makassar β UPT SPF SMPN 26 yang berlokasi di Jalan Traktor IV No.21, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali tergenang banjir setelah hujan turun hanya beberapa saat.
Kepada awak media Hj. Nur Rahmah, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah (Kepsek) mengatakan, salah satu sekolah yang selalu terdampak jika musim penghujan tiba di Kota Makassar adalah sekolah kami, walaupun sebentar pasti banjir.
Menurutnya, banjir menjadi permasalahan rutin yang sangat mengganggu kenyamanan seluruh warga sekolah, mulai dari guru, staf, hingga para peserta didik atau siswa(i).
βBelum lama hujan turun, sekolah kami sudah langsung tergenang. Kalau sudah begini, pasti ada lagi sarana prasarana yang rusak. Bagaimana proses belajar bisa nyaman dan menyenangkan jika kondisinya terus seperti ini?, βucapnya.
Hj. Nur Rahmah menceritakan jika hujan deras, air setinggi betis orang dewasa merendam bangunan sekolah yang terletak di tengah pemukiman warga tersebut. Sejumlah ruang guru, perpustakaan, hingga ruang belajar siswa(i) juga ikut terendam.
βSelain menghambat proses belajar mengajar, beberapa fasilitas sekolah juga terendam. Seperti bangku dan kursi para siswa di tiga ruang belajar yang tergenang. Kalau sudah begini musti ada yang rusak, buku-buku didalam, perpustakaan juga. Tapi tidak semuanya,β jelas Hj. Nur Rahmah.
βKondisi ini sangat meresahkan, di perparah oleh rusaknya cat β cat dinding sekolah dan hancurnya lantai ruangan kelas. Sering kami bantu dengan rehab rehab kecil sekedar untuk sedikit memberikan kenyamanan pada warga sekolah agar proses belajar mengajar tetap jalan dan aman untuk semua, walaupun kami tahu itu tidaklah memberikan kenyamanan yang sesuai harapan bagi semuanya apa daya kami sebab hanya rehab ringan yang bisa di akomodir oleh dana bos,β keluhnya.
Hj. Nur Rahmah menjelaskan, kondisi sekolah yang terendam air memaksa pihaknya untuk mengalihkan pembelajaran ke sistem daring demi keselamatan dan kenyamanan peserta didik.
Menurutnya, kondisi yang dialami SMP Negeri 26 ini telah diketahui oleh pemerintah. Namun, hingga kini belum ada perbaikan signifikan agar sekolah tersebut tidak lagi menjadi sasaran banjir.
Pihak sekolah berharap Pemerintah Kota Makassar, khususnya Dinas Pendidikan, segera memberikan perhatian dan solusi konkret untuk mengatasi persoalan ini.
Pembenahan sistem drainase, peninggian area rawan genangan, dan peningkatan kualitas sarana prasarana menjadi kebutuhan mendesak agar proses pendidikan bisa kembali berlangsung secara normal.
Banjir yang berulang ini menegaskan pentingnya pemerataan fasilitas dan perhatian terhadap sekolah sekolah di wilayah rawan genangan, agar mutu pendidikan tidak terganggu oleh masalah lingkungan yang terus berulang, tungkasnya.