TargetNasional, Online — Penerimaan murid baru sistem domisili, yang menggantikan sistem zonasi, adalah mekanisme penerimaan siswa baru di mana prioritas diberikan kepada calon murid yang berdomisili di wilayah yang sama dengan sekolah yang dituju, Senin (30/06/2026)
Hj.Rosmiyati JS, SOs., MM.,Jalur domisili menekankan pada kedekatan tempat tinggal dengan sekolah, dan dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah akan menetapkan wilayah penerimaan murid baru.

Sistem domisili merupakan penyempurnaan dari sistem zonasi yang sebelumnya digunakan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Pemerintah daerah akan menetapkan wilayah penerimaan untuk jalur domisili ini, dan biasanya akan melibatkan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk pemetaan sebaran domisili calon murid.
Kuota jalur domisili bervariasi tergantung jenjang pendidikan, dengan SD minimal 70%, SMP minimal 40%, dan SMA minimal 30% dari total daya tampung sekolah.
Meskipun tujuannya sama, yaitu memprioritaskan siswa dekat sekolah, sistem domisili lebih menekankan pada wilayah administratif tempat tinggal, bukan hanya jarak fisik dari rumah ke sekolah.
Dalam kondisi tertentu seperti bencana alam atau sosial, calon murid bisa menggunakan surat keterangan domisili jika tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) atau jika KK baru diterbitkan kurang dari satu tahun karena alasan tertentu.
Beberapa sekolah mungkin juga mempertimbangkan nilai rapor atau prestasi akademik/non-akademik sebagai kriteria tambahan dalam seleksi jalur domisili, terutama jika jumlah pendaftar melebihi kuota.
Misalnya, jika ada sebuah sekolah yang memiliki kuota jalur domisili 100 siswa, dan ada 160 pendaftar yang tinggal di wilayah penerimaan sekolah tersebut, maka sekolah akan menyeleksi 100 siswa dengan nilai rapor tertinggi dari seluruh pendaftar jalur domisili,”imbuhnya
Sistem domisili dalam SPMB bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang lebih merata dengan memprioritaskan siswa yang tinggal di sekitar sekolah, sambil mempertimbangkan kondisi khusus dan potensi prestasi akademik,”ungkap Hj.Rosmiyati JS.