TargetNasional, Makassar — Ujian praktek seni tari (UAS) biasanya berbentuk penampilan tarian, baik tarian kreasi atau tarian tradisional yang telah dipelajari. Siswa dapat menampilkan tarian secara individu atau kelompok, dengan fokus pada gerakan, irama, dan penghayatan rasa, Kamis (08/05/2025)
Irhamah Ibrahim, S.Pd.,M.Pd., selaku kepala sekolah mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam ujian praktek seni tari.
Siswa dapat memilih untuk menampilkan tarian kreasi (tarian yang diciptakan sendiri) atau tarian tradisional yang telah dipelajari.
Gerakan tari harus memiliki makna dan ekspresi yang jelas, sesuai dengan tema atau cerita yang ingin disampaikan.
Ketepatan irama sangat penting untuk menciptakan harmoni antara gerak dan musik. Siswa perlu menunjukkan penghayatan rasa yang mendalam dalam setiap gerakan, sehingga penonton dapat merasakan emosi yang ingin disampaikan. Kostum dan properti yang digunakan harus mendukung penampilan tarian dan sesuai dengan tema atau jenis tarian yang ditampilkan.
Jika tampil dalam kelompok, kekompakan dan keselarasan gerakan antar anggota sangat penting. Karena penilaian meliputi keunikan gerakan, komposisi tarian, dan inovasi dalam penggunaan properti dan kostum. Penilaian juga meliputi kelancaran, ketepatan, dan kedalaman gerakan, serta kemampuan dalam menggunakan teknik dasar seni tari.
Penghayatan Rasa dan Ekspresi,
Penilaian ini meliputi kemampuan siswa dalam menyampaikan emosi dan cerita melalui gerakan dan ekspresi wajah. Kekompakan dan keselarasan (untuk kelompok), penilaian meliputi keselarasan gerakan antar anggota, kekompakan dalam penampilan, dan kemampuan berkolaborasi.
Ujian praktek seni tari merupakan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan diri, mengembangkan bakat seni tari, dan menghargai warisan budaya,”ungkap Irhamah Ibrahim.
