TargetNasional, Makassar β Terdapat 34 pejabat eselon II (2) lingkup Pemerintah Kota Makassar tengah mengikuti tahapan job fit yang digelar di Hotel Karebosi Premier, Jl Jenderal M Jusuf, selama dua hari, RabuβKamis (23β24/4/2025).
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau yang akrab di sapa Appi ini mengatakan, job fit digelar untuk memastikan pejabat yang menduduki jabatan strategis memiliki kompetensi sesuai dengan posisinya.
βTentunya langkah ini untuk melihat bagaimana teman-teman di eselon II ditempatkan pada posisi mereka,β ucap Munafri saat diwawancarai di Balai Kota Makassar, Selasa (22/04/2025).
Nantinya hasil job fit ini akan menjadi dasar penempatan pejabat. Potensi terjadinya rotasi cukup besar. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari evaluasi dan penyesuaian kinerja pejabat pimpinan tinggi pratama (JPTP) di lingkup Pemkot Makassar.
Adapun Pelaksanaan job fit mengacu pada PP No. 11 Tahun 2017 dan PP No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen ASN, yang memberikan kewenangan kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) untuk melakukan evaluasi secara berkala.
Dan turut didukung oleh Surat Edaran Menteri PAN-RB No. 52 Tahun 2020 yang menekankan pentingnya manajemen talenta agar pejabat yang kompeten menempati posisi yang tepat.
βSemua berjalan parsial, semua posisi-posisi, kalau akan dapat di tempatnya ya di tempatnya, kalau dia bergeser ya bergeser,β tegas Munafri.
βBelum tentu juga dia ada di situ, belum tentu juga dia dapat apa yang dia mau, tergantung nanti seperti apa hasil job fit,β lanjutnya.
Sementata itu, Ada lima Tim Seleksi (Timsel) hadir dan mewawancarai langsung para pejabat eselon II. Diantaranya Muhammad Idris, Andi Hudly Huduri, Prof Batara Surya, Prof Aswanto, dan Marwan Mansyur.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama Wakil walikota Makassar Aliyah Mustika Ilham akan mempercepat penyegaran organisasi di lingkup Pemkot Makassar. Ia menyebut ada lebih dari 200 jabatan yang masih lowong, mulai dari sekretaris daerah, kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala bagian, camat, hingga lurah.
Munafri menilai, pengisian jabatan tersebut sangat mendesak karena berpengaruh pada keberlangsungan program pemerintah yang saat ini mulai dijalankan.
βKalau tidak salah ada 200 jabatan eselon yang lowong. Artinya, kalau tidak terisi, akan pincang jalannya tata pemerintahan, tidak mungkin bisa berjalan maksimal,β tegasnya.(*)