Terkait Berita Yang Terbit di Salah Satu Media Online, β€œKamu Anak Siapa Kenapa Mukamu Jelek Dan Muka Penuh Jerawat Bernarkah Dikatakan oleh Guru SDIT di gowa?”Begini Klarifikasi Syahrul H

Target Nasional- Gowa Provinsi Sul Sel β€”- Berita yang terbit di sala satu media online berjudul Guru SDIT di Gowa Hina Murid, Orang Tua Lapor Sekolah, Malah Dilaporkan Balik!, Kini di bantah oleh Syahrul H Guru PKN Pendidikan Kewarganegaraan, SDIT At Tibyan, Senin (14-04-2025).

Ditemui media ini Syahrul H membantah terkait apa yang diterbitkan disalah satu media online, β€œitu tidak benar” Menurut Syahrul kronologisnya waktu itu usai pelaksanaan ulangan tengah semester sekolah, saya keluar ruangan jalan- jalan kelapangan sekolah sekaligus menyapa siswa yang ada disana sambil membantu teman yang sedang piket namun saya melihat sampah disekitar gazebo lalu saya memungut sampah sambil menyapa anak tersebut yang sedang duduk di gazebo β€œKenapaki Sakitki?” karena saya melihat dia pucat dan selama ini dibulan Ramadhan jarang masuk sekolah. Hal tersebut juga saya sering lakukan menyapa anak-anak lainnnya sembari pungut sampah dan membuangnya ketempat sampah, nah ketika melihat kembali itu anak sudah tidak ada ditempat, saya kembali melanjutkan membantu teman yang sedang piket, ternyata ia pulang dan mengadu kepada orang tuanya di rumah.

Singkat cerita langsung datang orang tuanya anak dan mencari saya di sekolah, kebetulan waktu itu saya sedang menggantikan teman lainnnya yang sedang piket di pintu depan, panggil anak-anak yang sudah ada orang tuanya menjemput dipagar, akhirnya datang orang tuanya anak setelah itu ia tanya saya, kamu Syahrul ya..saya jawab iya pak, tiba-tiba pegang tangan dan langsung mendorong sembari melontarkan kata-kata kasar bajingan kamu, saya mencoba menenangkan dirinya, sambil peluk dirinya, saya bilang β€œsabarki pak ada apa ini?, tenangkan dulu pak, masuk dulu keruangan saya untuk klarifikasi, bagaimana maksudnya ini”, karena saya bingung, tiba-tiba ia datang dan mendorong saya dan melontarkan kata-kata yang tidak pantas dan tidak pernah kami dengar dilingkungan sekolah kami padahal banyak anak-anak di situ dan orang tua saat itu.

Hanya persoalan kata-kata, yang katanya saya telah membuly anaknya bahwa saya bilangi jelek dan jerawatan, padahal tidak ada sama sekali kata-kata seperti itu saya sampaikan kepada anaknya,”Sayang sekali dan saya sangat menyesalkan pihak media tidak mengkonfirmasi balik kepada kami dan sekolah sebelum mengeluarkan beritanya. ungkap Syahrul. Minggu,( 2025/04/13)15:15. WITA.

Tidak sampai disitu, Ia mendesak untuk menemui kepala sekolah dan lagi-lagi tidak terima dikatakan anaknya jelek dan jerawatan padahal waktu itu saya hanya menghampiri dan menanyakan kondisinya, saya kira wajar selaku guru untuk menanyakan setiap kondisi anak. Saya heran kalo hal demikian (menanyakan kondisi anak) dikatakan membully anak terus apa yang kami bisa lakukan dalam proses melaksanakan tugas pengajaran dan pendidikan disekolah kalo hal tersebut tdk bisa (tanyanya mendalam?). Masih di dalam ruang kepala sekolah meski berulang kali saya jelaskan dihadapan kepala sekolah dan juga dihadiri beberapa rekan guru, ia tetap tidak terima dan tidak berhenti mendesak saya mengaku salah dan terus melontarkan kata-kata kasarnya kepada saya yang tidak pantas dilontarkan dilingkungan sekolah kami”. Jelas Sahrul lebih dalam.

Sahrul. H menambahkan lagi bahwa terkait dengan bully, sekolah kami, melaksanakan program tdk ada bully terhadap anak dengan anak, apalagi anak dengan guru/ustadz-ustadzah hal ini di buktikan komitmennya dengan pemasangan poster β€œNo Bullying” disetiap sudut dan ruang-ruang yang ada disekolah kami.

Berselang beberapa jam muncul pemberitaan melalui media online dengan judul

β€œGuru SDIT di Gowa Hina Murid, Orang Tua Lapor Sekolah, Malah Dilaporkan Balik”

menuduh ada kata yang juga menyebut kamu anak siapa, kenapa mukamu jelek dan berjerawat, itu tidak benar dan itu adalah fitnah besar bagi saya seorang guru dan institusi saya yang selama ini yang berkomitmen mendidik anak dengan berlandaskan nilai-nilai ajaran Islam dengan baik.

Harapan saya pribadi jika ada berita atau informasi yang didengarkan terkait dengan sekolah dan peserta didik perlu tabayyun (klarifikasi) kepada pihak sekolah agar tidak terjadi kesalahpahaman yang akan menimbulkan dosa diatara kita yang nantinya akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT dari setiap kata-kata dan perlakuan kita kepada orang lain. Saya juga berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran buat kita semua dan semoga kedepannya tidak terjadi lagi. Tutupnya.( Red )

Pos terkait