Tragedi di DPRD Makassar, Puluhan Korban dan 3 Orang Meninggal Dunia, 67 Unit Mobil dan 15 Motor Hangus Terbakar

TargetNasional, Makassar — Tragedi mencekam melanda Gedung atau kantor DPRD Kota Makassar, ketika aksi demonstrasi berujung ricuh dan berakhir dengan kebakaran besar, Jumat (29/08/2025) malam.

Massa yang merangsek masuk ke area gedung di Jalan Andi Pangeran Pettarani melampiaskan amarah dengan membakar kendaraan yang terparkir, termasuk mobil dinas, kendaraan pribadi pegawai, hingga tamu undangan.

Menurut data assessment awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, sebanyak 67 unit mobil dan 15 sepeda motor mengalami kerusakan berat akibat terbakar.

Dari pantauan lapangan sehari setelah insiden, puluhan bangkai mobil masih berjejer di halaman DPRD, sebagian dalam kondisi terbalik.

Warga yang mendatangi lokasi pun sempat terlihat mengambil onderdil mobil bekas terbakar untuk dibawa pulang.

β€œMobil pribadi Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, juga dilaporkan ikut terbakar,” ungkap BPBD dalam laporan awalnya.

Namun dampak terberat dari tragedi ini bukan sekadar kerugian materiil, melainkan lima nyawa melayang dan belasan lainnya terluka.

BPBD mencatat korban meninggal dunia antara lain Sarinawati (26), Syaiful (43), serta Abay yang sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit berbeda, tetapi tak tertolong.

Selain korban meninggal, dua orang dilaporkan mengalami luka berat. Budi Haryadi (30) kini koma setelah dirujuk ke RS Primaya, sedangkan Heriyanto (28) menderita luka serius akibat nekat melompat dari lantai tiga gedung DPRD untuk menyelamatkan diri.

Sementara itu, tiga korban lainnya menderita luka sedang, yakni Sahabuddin (45) yang cedera pinggul karena terjun dari lantai dua, Arif Rahman Hakim (28) yang terkena lemparan batu, dan Agung Setiawan (32) yang mengeluhkan sakit di bagian punggung.

Situasi mencekam kala itu membuat tim evakuasi gabungan dari BPBD, Damkar, Dinas Kesehatan, serta relawan SAR harus berjibaku mengevakuasi korban dan memadamkan api.

Kantor DPRD Makassar sendiri kini telah disterilkan oleh personel Kodim XIV Hasanuddin untuk mencegah warga kembali memasuki area.

Pihak kepolisian bersama pemerintah kota masih mendalami motif serta mengidentifikasi aktor di balik aksi anarkis yang berujung pada kebakaran tersebut.

Sementara BPBD terus melakukan pendataan kerugian serta pemulihan pasca-kejadian.

Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Makassar. Nama Abay, salah satu korban jiwa, kini menjadi simbol betapa mahalnya harga dari sebuah kericuhan politik yang kehilangan kendali.(*/ILHO)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *