TargetNasional, Makassar — Pengenalan Kebijakan dan Implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran turut di ikuti para guru UPT SPF SDN Kumala, Kamis (27/02/2025) pagi.
Menurut Sultan Abadi, S.Pd., selaku Kepala Sekolah (Kepsek), kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 26 Februari 2025 di Aula PT. Penerbit Erlangga Jalan Hertasning.
Adapun yang menjadi narasumber dari kegiatan ini dipaparkan oleh Dr. Thamrin Paelori, M.Pd., dan sekolah yang tergabung dalam KKG Gugus V Kecamatan Tamalate yaitu : UPT SPF SDN Kumala, UPT SPF SDI Jongaya 1, UPT SPF SDN Balang Boddong, UPT SPF SDI Balang Boddong 1 serta SD Berbatuan Bungaya Makassar.
Selain guru – guru tersebut juga hadir para guru dan kepala sekolah yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) gugus V Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegiatan ini merupakan pengembangan kompetensi kepada guru-guru agar dalam kegiatan pembelajaran di kelas menjadi lebih baik, ucap Sultan Abadi.
Ia menjelaskan, penerapan sistem deep learning dalam pendidikan sekolah merupakan suatu pendekatan yang bisa mengubah cara siswa(i) belajar dan memahami materi pelajaran.
Dalam konteks pendidikan, sistem ini tidak hanya merujuk pada metode yang digunakan dalam kecerdasan buatan, tetapi lebih pada konsep pembelajaran yang menekankan pemahaman yang mendalam dan terintegrasi dalam materi yang diajarkan.
Jadi, deep learning berbeda dengan pembelajaran yang hanya menekankan hafalan atau keterampilan permukaan.
Pembelajaran ini lebih terfokus pada pemahaman yang mendalam, analisis, penalaran logis dan solusi kreatif terhadap masalah yang ada.
Siswa(i) diajak untuk benar-benar memahami prinsip dan konsep dasar suatu materi, bukan hanya menghafalnya. Fokus pada bagaimana dan mengapa suatu hal terjadi, serta penerapan konsep dalam kehidupan nyata, jelas Sultan Abadi.
Ia menambahkan, untuk penerapan deep learning dalam pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih bermakna, dengan lebih fokus pada pengembangan keterampilan siswa untuk berpikir secara mendalam dan terstruktur.
Olehnya itu, melalui pembelajaran berbasis deep learning dapat lebih melibatkan diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau kerja tim yang memungkinkan siswa(i) untuk saling berbagi pengetahuan dan perspektif.
Diskusi dalam kelompok ini memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan komunikasi dan keterampilan sosial yang sangat penting dalam kehidupan profesional, tutup Sultan Abadi kepada awak media.(ILHO)