Adanya Tudingan Lakukan Pungli, Ini Penjelasan UPT SPF SDI Unggulan BTN Pemda Makassar

Potret : Kepsek SDI Unggulan BTN Pemda, Ketua Komite dan Pengacara Saat Lakukan Jumpa Pers di Warkop Dg. Sija.

TargetNasional, Makassar — UPT SPF SDI Unggulan BTN Pemda Makassar dituding melakukan pungutan liar (pungli) terkait kegiatan Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Rabu (12/02/2025) malam.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang awalnya direncanakan berlangsung pada Kamis, 13 Februari 2025, di Snow World Trans Studio Mall (TSM) Makassar tersebut akhirnya dibatalkan oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar.

Dalam kegiatan ini, siswa diwajibkan membayar Rp180 ribu untuk berpartisipasi. Namun, Kepala SDI Unggulan BTN Pemda Makassar, Isman, S.Pd, M.Pd, menegaskan bahwa pendanaan kegiatan tersebut bukan berasal dari sekolah, melainkan dari pihak ketiga.

β€œAda beberapa poin yang ingin saya klarifikasi terkait kegiatan P5 di sekolah. Berita yang beredar menyebutkan bahwa sekolah melakukan pungli, padahal pendanaan kegiatan ini sepenuhnya diatur oleh pihak ketiga,” ujar Isman dalam konferensi pers di Warkop Sija Urip ( Depan Kantor Dinas Pariwisata Makassar).

Isman menjelaskan, bahwa kegiatan P5 bertujuan memberikan pengalaman konkret kepada siswa dalam memahami teknologi dan lingkungan. Program ini bekerja sama dengan TSM sebagai bagian dari pembelajaran berbasis pengalaman.

β€œKami hanya melaksanakan kegiatan, sementara pelaksanaannya ditentukan oleh pihak Trans Studio. Dasar pelaksanaan P5 ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2017,” tambahnya.

Menurutnya, program ini memberikan wawasan kepada siswa tentang bagaimana teknologi dapat menciptakan lingkungan buatan yang berbeda dari lingkungan aslinya.

β€œMisalnya, bagaimana salju bisa ada di lingkungan tropis. Ini menjadi contoh nyata energi besar yang diperlukan untuk mempertahankan lingkungan buatan, yang berkontribusi pada emisi karbon dan perubahan iklim. Siswa dapat mempelajari bagaimana Trans Studio World memerlukan energi listrik besar untuk menjaga suhu rendah,” jelasnya.

Adanya isu pungli yang beredar menyebabkan Dinas Pendidikan Makassar memutuskan untuk membatalkan kegiatan tersebut.

β€œAcara ini akhirnya tidak jadi dilaksanakan. Guru-guru kami sangat sedih, bahkan ada yang menangis. Anak-anak yang sudah bersemangat, hampir 300 siswa, akhirnya batal berangkat,” ungkap Isman.

Lebih lanjut, ia mengaku mendapatkan tekanan dari pihak tertentu yang berusaha menghentikan pemberitaan negatif dengan syarat tertentu.

β€œAda seseorang yang menghubungi saya, mengajak bertemu untuk berdiskusi. Namun, kemudian dia mengatakan cukup siapkan uang saja agar berita negatif ini dihentikan. Saya terkejut saat melihat berita diterbitkan tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada saya. Bahkan setelah itu, dia berkata, β€˜Cocokmi kata-katanya (narasi dalam berita)’, saya bilang tidak cocok, silakan dihapus,” cetusya.

Di sisi lain, seorang guru SDI Unggulan BTN Pemda Makassar mengungkapkan bahwa biaya Rp180 ribu per siswa dinilai memberatkan sebagian orang tua, sehingga menimbulkan dugaan pungli.

Kasus ini masih menjadi perbincangan di kalangan orang tua siswa dan pihak sekolah. Keputusan pembatalan kegiatan ini pun menjadi sorotan, mengingat manfaat edukatif yang seharusnya diperoleh siswa melalui program P5.

 

Editor//TN Online//ILHO

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *