TargetNasional, Makassar — UPT SPF SMPN 16 yang berlokasi di sekitar wilayah Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini mendapat Makan Gizi Gratis (MGB) program Prabowo – Gibran presiden dan wakil presiden RI, Senin (13/01/2025).
Menurut Sukaeni, S.Pdi., M.Pd., selaku Kepala Sekolah (Kepsek) Makan Gratis Bergizi (MGB) Alhamdulillah berjalan lancar. Sebanyak 378 orang siswa(i) mendapat program tersebut.
“Semua siswa(i) sangat senang dengan adanya MGB ini. Kami UPT SPF SMPN 16 Makassar mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas Pendidikan Kota Makassar dan unsur terkait,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia pada Senin (06/01/2025).
Program tersebut merupakan salah satu janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi presiden, program MBG dimulai. Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui,” kata Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
Selama Januari hingga Maret 2025, diharapkan program MBG bisa menyentuh tiga juta penerima manfaat, yang terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
“Angka ini terus bertambah secara bertahap, hingga tahun 2029 target 82,9 juta penerima manfaat dapat terpenuhi,” ujar Hasan.
Program MBG, yang didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun dari APBN 2025, menjadi program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Program ini dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan – mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan, tungkasnya.(ILHO)