TargetNasional, Makassar — UPT SPF SMPN 55 yang berlokasi di sekitar wilayah Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2024) pagi.
Kepada awak media saat di sambanginya, Misbahuddin, S.Pd., MM., selaku Kepala Sekolah (Kepsek) mengatakan, Alhamdulillah pelaksanaan upacara hari ini berjalan khidmat dan lancar sesuai harapan.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik atau siswa(i), seluruh guru atau pendidik dan tenaga kependidikan UPT SPF SMPN 55 Makassar di halaman sekolah.
Upacara ini kami gelar sebagai bentuk peringatan untuk mengenang perjuangan Pemudi Pemuda yang berjuang menggelorakan semangat kemerdekaan pada Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928, ucapnya.
Lanjut Misbahuddin menjelaskan, kurang lebih 1 abad yang lalu, tepatnya 28 Oktober 1928 seluruh pemuda Indonesia bersatu, berupaya bagaimana Indonesia bisa merdeka.
Pada saat itu mereka tidak lagi melihat ras, agama, warna kulit, mereka menjadi satu memerdekakan Indonesia.
“Alhamdulillah berkat perjuangan Pemuda pada masa itu, Kemerdekaan Indonesia dapat diraih.”
Ini bukan persoalan yang mudah, bukan perjuangan yang gampang, darah nyawa jadi taruhan. Sekarang di masa ini, kalian teruskan perjuangan mereka, pelajari digitalisasi, literasi, harapnya.
Untuk diketahui, Sumpah Pemuda merupakan ikrar kebangsaan yang dirumuskan melalui sebuah putusan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928.
Ikrar ini adalah pernyataan kebangsaan pemuda pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama, menyatukan keyakinan mereka bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan: ialah Indonesia. Keyakinan itu lalu disebarluaskan untuk dijadikan asas bagi semua perkumpulan kebangsaan Indonesia setelah peristiwa Kongres Pemuda Kedua.
Kongres Pemuda Kedua digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.
Kongres ini bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebangsaan Indonesia yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi. Sebelum kongres digelar, para pemuda mengadakan pertemuan terlebih dahulu pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928.(ILHO)