Kepsek UPT SPF SDI Kampus Ikip Makassar Ikut Kegiatan KKG A’ Bulo Sibatang Gugus 2 Kecamatan Rappocini, Pelatihan di Hotel Lynt Makassar

TargetNasional, Makassar — Kelompok Kerja Guru (KKG) adalah komunitas atau kelompok kegiatan profesional bagi guru SD/MI yang masih berada dalam satu gugus/kecamatan. Tujuan utama KKG yaitu menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi dan skill guru, baik saat berada di dalam maupun di luar kelas. Pelatihan KKG gugus 2 Rappocini yang digelar bertemakan ” pembelajaran Yang Berpihak Pada Murid Dengan Pendekatan Diferensiasi”, Kamis (30/05/2024)

Hj.Hasriati, S.Pd.,M.Pd., Menuturkan, Pendidikan yang berpihak pada siswa melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu wujud kesadaran akan kebutuhan dan potensi unik setiap siswa.

Pembelajaran yang berpihak pada peserta didik lebih dikenali sebagai student centered learning, yakni pembelajaran yang berfokus dan berpusat pada siswa. Hal ini berbeda dengan paradigma pembelajaran konvensional yang lebih berpusat pada guru (teacher centered learning),”tegasnya.

Pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa merupakan pembelajaran aktif dimana siswa memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, merumuskan pertanyaan mereka sendiri, berdiskusi, menjelaskan selama di kelas, pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerja dalam tim pada masalah dan proyek.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan guru untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa di kelas. Dalam prakteknya, guru akan menghadirkan materi dan aktivitas yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan gaya belajar masing-masing siswa,”tuturnya.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang dikembangkan untuk merespon kebutuhan murid dalam belajar yang bisa berbeda-beda, meliputi kesiapan belajar, minat, potensi, atau gaya belajarnya.

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada murid dipandang bahwa proses dan pengalaman belajar diatur dan dikontrol oleh murid itu sendiri. Murid secara mandiri memutuskan tentang bagaimana, di mana, dan kapan belajar tentang suatu hal yang mereka anggap penting.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis.

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan upaya mengakomodasi perbedaan individu siswa dalam belajar, mencakup kesiapan belajar, minat, potensi, dan gaya belajar. Ini tidak hanya berfokus pada pembelajaran individual, tetapi juga memperhatikan kebutuhan belajar secara umum.

Ada banyak cara sebagai bentuk upaya penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas . Cara-cara ini di antaranya adalah wawancara, observasi, dan survei. Dalam penerapan pembelajaran ini guru dapat memberikan materi lebih sederhana dan membagi siswa dalam jumlah kelompok belajar.

Diferensiasi berarti menyesuaikan instruksi untuk memenuhi kebutuhan individu. Apakah guru membedakan konten, proses, produk, atau lingkungan belajar, penggunaan penilaian yang berkelanjutan dan pengelompokan yang fleksibel menjadikan ini pendekatan pengajaran yang berhasil.

Diferensiasi sendiri dapat kita lakukan dengan beberapa strategi, namun kali ini kita hanya fokus pada tiga strategi, yaitu yang pertama adalah diferensiasi konten, yang kedua adalah diferensiasi proses, dan yang ketiga adalah diferensiasi produk.

pembelajaran diferensiasi adalah strategi atau model pengembangan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, yang dirancang untuk memungkinkan optimalisasi pengembangan potensi atau kompetensi yang berbeda dari setiap kelas siswa melalui diversifikasi konten, proses, dan produk yang akan dikembangkan.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah upaya untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar masing-masing siswa. Dalam istilah lain, pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan logis (common sense) yang dibuat oleh guru dengan fokus pada kebutuhan siswa.

Pendekatan pembelajaran berorientasi pada guru yaitu pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan kegiatan belajar bersifat klasik. Dalam pendekatan ini guru menempatkan diri sebagai orang yang serba tahu dan sebagai satu-satunya sumber belajar,” tutup Hj.Hasriati, S.Pd.,M.Pd.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *