TargetNasional, Makassar — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa). Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat baca bagi generasi muda melalui penyediaan buku bacaan yang bermutu. Program ini berfokus pada distribusi atau pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta Sekolah Dasar (SD). Selain itu, program Medeka Belajar juga disertai dengan pelatihan bagi para guru agar guru dapat memotivasi dan meningkatkan keinginan para siswa untuk belajar membaca, Selasa (28/05/2024)
Hj.Nasliah, S.Pd., mengungkapkan, Asesmen Nasional (AN) yang pada tahun 2023 menunjukkan bahwa tingkat literasi di Indonesia masih sangat rendah, dengan kata lain masih belum standar, atau sekitar 50 persen tingkat literasi anak masih rendah.
Seharusnya buku diberikan adalah buku yang disenangi anak anak, bukan buku yang baik menurut perspektif orang tua tapi tidak disenangi anak anak.
“Alhamdulillah” hari ini SDN Pongtiku I mendapat bantuan buku litetasi dari Kemendikbudristek sebanyak 600 eksempler.
Total buku yang didistribusikan sebanyak 15,3 juta eksemplar untuk lebih dari 6.000 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan 14.000 Sekolah Dasar (SD). Mekanismenya, dilakukan dua kali pengiriman yang menyebar ke 470 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. βKetika buku sudah diterima, pihak sekolah diwajibkan memberi bukti terima dengan tanda tangan pihak sekolah yang menerima buku-buku tersebut,” ungkap Hj.Nasliah.
Program Merdeka Belajar dinilai efektif untuk menunjukkan kepada masyarakat, kepala sekolah, guru dan tenaga pendidikan tentang buku seperti apa yang efektif dan diminati oleh anak-anak.
Idealnya minat baca itu tumbuh natural dalam lingkungan keluarga sedini mungkin, namun sayangnya, sebagian besar anak-anak di Indonesia tidak tumbuh di keluarga yang memiliki kebiasaan dalam membaca karena keterbatasan akses kepada buku maupun karena faktor lainnya. βSehingga guru, kepala sekolah, tenaga pendidik literasi harus berupaya dalam penumbuhan minat baca kepada anak-anak yang sudah agak terlambat mengenal buku.
Merdeka Belajar adalah langkah awal bagi sekolah untuk mulai mengembangkan koleksi bacaan di sekolah. Fakta di lapangan banyak sekolah yang belum mengetahui bahwa mereka memiliki kemerdekaan untuk memilih buku dan banyak sekolah yang belum mengetahui buku-buku seperti apa yang diminati oleh siswa.
Selaku kepala sekolah Hj.Nasliah, S.Pd., semoga dengan menerima pendistribusian buku dari Kemendikbudristek ini kami akan lebih maksimal lagi dan memanfaatkan buku fiksi dan non-fiksi ini sebaik mungkin dengan harapan Literasi dan Numerasi siswa-siswi akan lebih baik lagi.