TargetNasional, Makassar — Kelompok kerja guru gugus I A’ Bulo Sibatang kecamatan Rappocini Makassar menggelar workshop penyusunan modul ajar projek penguatan profil pelajar pancasila P5 di hotel link Makassar, Sabtu (17/02/2024)
Workshop yang digelar diikuti 6 sekolah, UPT SPF SDN Kompleks Ikip, UPT SPF SDN Kompleks Ikip I, UPT SPF SDI Unggulan BTN Pemda, UPT SPF SDI Kampus Ikip, UPT SPF SDI Telkom dan UPT SPF SDI Pertiwi.
Ketua KKG gugus I A’ Bulo Sibatang Azis, S.Pd.,M.Pd., Memaparkan, bagaimana cara penyusunan modul ajar P5.
Cara Menyusun Modul P5 adalah dengan melibatkan peserta didik,
menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan positif, menggunakan modul P5 terstruktur dan menggunakan gambar, grafik, dan video serta memberikan contoh-contoh kasus yang relevan.
Ada enam langkah untuk menyusun P5 seperti : memahami P5, menyiapkan ekosistem sekolah, mendesain P5, mengelola P5, mendokumentasikan dan melaporkan hasil P5, serta evaluasi dan tindak lanjut P5,” ungkapnya.
P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Prosedur penyusunan modul ajar dimulai dari analisis kebutuhan guru, siswa, dan sekolah, identifikasi dimensi profil pelajar Pancasila yang akan dikembangkan, menentukan alur tujuan pembelajaran, menyusun bahan ajar, pelaksanaan bahan ajar, hingga yang terakhir evaluasi dan tindak lanjut atas pelaksanaan pembelajaran.
Proses penyusunan modul terdiri dari tiga tahapan pokok, yaitu:
1. Menetapkan strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai.
2. Memproduksi atau mewujudkan fisik modul.
3. Mengembangkan perangkat penilaian.
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Modul P5 merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila,”ungkap Azis.